Click Here To View This Post In English
Dialog 1
Caca : Fi, Semalam kamu nonton sinetron "Cinta Terlarang" nggak?
Fifi : Nggak tuh! Semalam jadinya gimana?
Caca : Iya. Jadi si Cinta sama Andre akhirnya pacaran. Terus Mamanya gak setuju, soalnya ternyata mereka adek kakak. Tau nggak, Fi? Si Andre anak haram mamanya Cinta!
Fifi : Wah... kapok aku gak nonton
Dialog 2
Bu Guru : Siapa yang suka menyanyi??
Rizki : Saya buuuk!!
Bu Guru : Ayo Rizki, bernyanyi di depan kelas!
Rizki : (berdiri di depan kelas) "Menatap indahnya senyuman diwajahmu... Membuat ku terdiam dan terpaku... Mengerti akan hadirnya cinta terindah... Saat kau peluk mesra tubuhku.. Hooooo wowo..."
Amati dua dialog sederhana di atas. Dialog-dialog tersebut mewakili jutaan dialog lainnya dengan maksud serupa, yang SEKARANG kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apakah anda merasakan keanehan? Apakah anda merasakan "hal yang tidak wajar" di dalamnya?
Ya. Saya sedang membahas tentang anak-anak di masa lalu dan anak-anak saat ini. Mungkin sebagian besar dari kita tidak menyangka, bahwa anak-anak zaman sekarang mengalami cara tumbuh yang berbeda dengan anak-anak di zaman dulu.
Apa yang berbeda? Ya. Anak-anak zaman dahulu tumbuh sebagaimana mestinya. Mereka bermain bola di halaman. Mereka suka bermain perosotan dengan teman-teman. Mereka suka bermain meniup gelembung sabun. Mereka suka menyanyikan "Balonku ada lima" atau"Pelangi-Pelangi". Mereka suka menonton kartun atau pahlawan dengan robotnya di TV. Dan mereka suka dibacakan dongeng atau cerita-cerita anak sebelum tidur.
Sedangkan anak-anak zaman sekarang tidak. Mereka lebih suka bermain dengan Playstation atau game online. Mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu cinta karya band-band yang sedang populer. Mereka suka menonton sinetron di TV. Dan mereka juga suka bermain game di handphone sebelum tidur.
Masalah? Ya. Masalah yang sangat besar. Bisa kita lihat, bahwa
anak-anak zaman sekarang tidak tumbuh sebagaimana mestinya anak-anak. Mereka menjadi dewasa terlalu cepat, dan mereka terlalu cepat mengakhiri masa anak-anak yang sesungguhnya. Mereka memahami dunia remaja bahkan dunia dewasa
Apa sebabnya? Ya, mereka hidup di zaman yang modern,dimana segala sesuatunya serba canggih. Teknologi yang berkembang saat ini jauh lebih maju daripada di masa lalu. Dan lagi, orang tua di zaman sekarang terlalu sibuk bekerja, dan jarang di rumah bersama anak-anak mereka. Ini salah.
Karenanya, kita harus mengembalikan masa anak-anak yang sebenarnya kepada anak-anak. Sebisa mungkin membersihkan lingkungan anak-anak yang telah tercemar. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Diantaranya menyingkirkan lagu2 cinta dari telinga mereka, dan menyodorkan lagu anak-anak yang belakangan ini mulai menjamur lagi. Kita juga bisa menyimpan DVD horor atau romantis kita, dan meletakkan DVD Kartun di sekitar mereka. Kita bisa menyembunyikan novel atau buku remaja dari atas meja, dan menggantinya dengan buku anak-anak, seperti buku Peri-peri bersayap pelangi.
:)
Tentang buku Peri-peri bersayap pelangi.
Buku ini buku kumpulan cerita anak yang berisi 20 cerita anak. Ditulis oleh 11 penulis yang memiliki kepedulian lebih terhadap dunia anak-anak. Ditulisnya buku ini bertujuan untuk mendekatkan kembali anak-anak dengan dunia dongeng. Mendekatkan anak-anak kepada istana sebelum tidur mereka. Kepada cerita-cerita peri dan dunia dunia bahagia tanpa "bumbu" yang sebenarnya belum pantas mereka cicipi.
0 comments:
Post a Comment