Sebuah Puisi berjudul:
Penyihir Mimpi
Di tengah dingin, ia terlelap…
Gelap dan Sunyi…
Gelap mendekap…
Sunyi menyepi…
Dengan mata terpejam…
Di sepanjang malam…
Keindahan yang tak dapat terlukiskan…
Kebahagiaan yang tak dapat tertuliskan…
Kenangan manis yang tak dapat tergoreskan…
Mewujud menjadi sebuah bayangan…
Yang acak-acakan tak beraturan…
Yang silih berganti membawa senyuman…
Dan penyihir mimpi…
Datang menghampiri…
Mengubah keindahan menjadi bualan…
Menyulap kebahagiaan menjadi kesedihan…
Menyihir kenangan manis menjadi angan…
Mengganti senyuman menjadi tangisan...
Sejenak impian terguncang…
Membuat pemimpi mengerang…
Keindahan dan kenangan tinggal ilusi…
Kebahagiaan dan senyuman tinggal halusinasi…
Dan rindu yang menari terbang pergi…
Membawa semuanya ke atas mimpi-mimpi…
Habislah sudah…
Akankah ia menyerah…?
Si pemimpi yang pemberani…?
Ia menjawab, tidak akan…
Tidak selama masih ada harapan…
Tidak selama jasad masih dikandung badan…
Dengan keberaniannya…
Dan semangatnya…
Dan harapannya…
Penyihir mimpi terjungkal mati…
Keindahan dan kenangan mengusir ilusi…
Kebahagiaan dan senyuman menghapus halusinasi…
0 comments:
Post a Comment