Aslm...
Wahh... Nggak sadar udah Album religi fiksimini ke dua...
Fikisimini yang saya tulis di FB mulai banyak pesaing lho...
Kayaknya di situs "buku wajah" itu juga akan ramai oleh fikisimini...
Hati-hati dunia!
Hoho...
Saya tekankan lagi deh, seperti waktu bikin Album fiksimini (Part 1) dulu...
(Kalau mau baca Album pertama Klik Disini! )
Tak ada maksud sombong atau apapun yang jelek-jelek...
Akan tetapi, saya mempost nya di sini semata-mata karena saya senang menulis. Tak lebih.
Hehe...
Semoga banyak yang suka...
---------------Aul's Fikismini Album Part 2---------------
~Norak~
Mulutnya ternganga. Matanya melotot. Hidungnya mengembang. Norak. Baru wartawan yang lewat. Kalau artis bagaimana?
~Uangnya Hilang~
Hingga bengkak matanya, gara-gara kehilangan sebuah limaribuan. Membeli sepatu palsu seratus ribu malah semudah buang angin saja.
~Amarah Seorang Anak~
Dia masih tak terima. Dengan tenaga penuh ia melempar batu kali yang sejak tadi digenggamnya, dan Ayahnya roboh.
~Senyum~
Sejak Kompor pemanggang senyum diperbaiki, warga rumah ini melengkung pipinya setiap menit.
~Prestasiku~
Celaka 12! Ayah menemukan piala yang ku sembunyikan di bawah kasur: piala menang lomba judi!
~Kalung~
Air matanya menganak sungai, mengalir ke lembah pipi dan terjun di tepi jurang dagu: kalung hadiah chiki tadi hilang
~Lapar~
Dia masih juga meronta-ronta. Sambil mengilu juga. Sambil memainkan musik keroncong dan sedikit Jazz. Dasar perut manja.
~Masalah~
Pagi-pagi begini sudah badai... Siang-siang sudah muncul pula dua rembulan merah...
~Look and Blind~
Indahnya matahari! Kecantikannya membuatku tiada bosan memandanginya. Sampai tiba-tiba semua terasa gelap.
~Panik~
Dia berteriak, "Gawat, cincinku hilang!" Penumpang di sebelah bertanya, "Wah, emas berapa gram?". Dia berbisik, "Kurang tau, hadiah kuaci!"
--------------- The End ---------------
P.S.
Mohon kritik dan sarannya, agar menjadi lebih baik.
0 comments:
Post a Comment