Gadis Kecil Berambut Coklat
Ia tersenyum...
Manakala melewati rumpun bunga-bunga...
Yang mekar di pinggir jalan setapak di sepan rumahnya...
Senyumnya cerah...
Secerah matahari di bulan april...
Matanya berbinar-binar...
Manakala burung-burung kolibri yang sehijau pucuk pinus...
Terbang di antara rumpun bunga-bunganya...
Matanya berbinar indah...
Seindah bintang di langit timur...
Ia berjingkat...
Manakala anjing pudelnya mengikuti...
Mengendus ujung berenda yang menjuntai dari bajunya...
Ia berjingkat dengan gerakan indah...
Seindah tarian dahan akasia di siang yang berangin...
Ia menangis...
Manakala terjatuh dan lututnya membentur jalan setapak...
Air matanya berlinang-linang membuat iba...
Ia menangis dengan isak perlahan...
Menyayat hati capung-capung yang melintas di rumpun bunganya...
Ia berlari, dan berhenti menangis...
Manakala neneknya memanggil "kemarilah gadis pintar, mau kue panekuk...?"
"Aku juga punya gelembung. Bermainlah..."
Dan Ia berlari dengan anggun...
Seanggun Flamingo di pinggir danau...
Ia tertawa senang...
Saat meniup satu-demi satu...
Gelembung-gelembung penuh warna yang menawan...
Ia tertawa bahagia, dan kembali ceria...
Tawanya sangat merdu, seperti nyanyian peri lavender...
Dan ia menunggu...
Menunggu siapa saja untuk bermain...
Ia menunggu siapa saja untuk bercerita...
Ayahnya...
Ibunya...
Atau... Sahabatnya!!!
Dan berakhirlah penungguannya
Karna sahabatnya datang mengajak bermain...
"Kita bermain apa?" katanya sambil mengecup...
Dan ia gembira...
Ia gembira, karena ternyata ia tak sendiri...
Seperti yang ia duga...
Ia gembira, karena ternyata ia tak sendiri...
Seperti yang ia duga...
0 comments:
Post a Comment