Sebuah Puisi berjudul:
Kepak Sayap Sebelah
Mendukalah jiwa...
Memustuslah asa...
Terbaring di rumput-rumput kering...
Menatap wajah mentari nan menguning...
Tiada hasrat untuk terbang tinggi...
Atau sekedar berdiri...
Membekulah kata...
Meneriakkan pedih dengan bola mata...
Hanya terbaring di rumput-rumput kering...
Menatap wajah mentari nan menguning...
Tiada kuasa memaki...
Atau sekedar mencaci...
Hanya di tanah, terkulai...
Laksana seonggok bangkai...
Aku penat, mengepak sayap...
Dengan pandangan gelap...
Aku terhempas, terjatuh, tak sanggup berdiri...
Siapa yang sudi mengangkat, atau mengulurkan jemari?
Sayap ku patah, sebelah...
Tubuhku lelah, tergeletak di tanah...
Hanya terbaring di rumput-rumput kering...
Menatap wajah mentari nan menguning...
Tak perlu aku harap lagi terbang ke langit nan cerah...
Aku hanya akan jatuh lagi, ke bawah...
Bangkit, wahai pengarung langit...
Sekawanan burung mencicit...
Bangkit, wahai penerbang perkasa...
Sejumput rumput mendesahkan kata...
Bangkit, wahai ksatria berlumur darah...
Terbang! Kepak sayap sebelah...
Menggumpal lah hasrat...
Mengumpul lah semangat...
PLAK! PLAK! PLAK!
Ku coba mengepak...
Tak kusangka, Aku terbang walau rendah...
Walau hanya dengan sayap sebelah...
P.S.
[Serius! untuk puisi yang satu ini nyari gambarnya susah mintak ampun!!]
[Jadi maaf ya, readers. kalo gambarnya kurang memuaskan ~writer, Aul~ ]
0 comments:
Post a Comment